Blog

  • Deretan rumah Sakit terbesar di indonesia

    Deretan rumah Sakit terbesar di indonesia

    Rumah sakit Untuk memenuhi berbagai kebutuhan kesehatan Anda, terdapat sejumlah rumah sakit terbesar dan terbaik di Indonesia yang bisa Anda pertimbngkan.

    Dari Jakarta hingga kota-kota besar lainnya, rumah sakit ini menawarkan fasilitas modern, tenaga medis berkualitas, dan teknologi medis terkini untuk memenuhi berbagai kebutuhan pasien. 

    Dalam artikel ini, kami akan mengulas beberapa rumah sakit pilihan teratas yang dapat menjadi referensi bagi Anda dalam mencari perawatan kesehatan yang terbaik di Indonesia.

    Daftar rumah sakit terbaik dan terbesar di Indonesia 

    Rumah sakit terbaik di Indonesia umumnya memiliki pelayanan medis, dokter spesialis, fasilitas, dan teknologi yang lebih unggul dan lengkap bila dibandingkan dengan rumah sakit lainnya.

    Beberapa rumah sakit ini juga disebut telah beroperasi sesuai dengan standar perawatan kesehatan yang unggul dan bermutu tinggi, bahkan bisa sesuai dengan taraf internasional. 

    Berikut adalah daftar rumah sakit terbaik dan terbesar di Indonesia yang mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan Anda bila membutuhkan perawatan medis tertentu. 

    1. Siloam Hospitals Group

    Sejarah

    1996 – 2010

    Cikal-bakal bisnis rumah sakit Siloam dapat ditarik pada tahun 1996, ketika didirikan “PT Siloam Gleneagles Health Care” sebagai sebuah perusahaan patungan antara Lippo Group dan Parkway Hospitals (perusahaan rumah sakit asal Singapura, dengan kepemilikan 60-40%). Perusahaan ini kemudian membuka RS Siloam Gleneagles pertama di Lippo Village di tahun 1996. Perusahaan ini lalu melantai di Bursa Efek Surabaya pada tahun 1997,dengan melepas 32% sahamnya dengan harga penawaran Rp 2.950 per lembar saham. Pada tahun 1998, Parkway melepas saham perusahaan ini yang mereka pegang, sehingga perusahaan ini sepenuhnya menjadi milik Lippo Group.

    Pada tahun 1998, Lippo Group mengakuisisi PT Baligraha Medikatama Tbk yang memiliki RS Graha Medika di Kebon Jeruk dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta.Di saat yang sama, PT Siloam Gleneagles Healthcare Tbk kemudian juga mengakuisisi RS Budi Mulia di Surabaya dan membuka rumah sakit baru di Lippo Cikarang. Lippo lalu menggabungkan PT Siloam Gleneagles Health Care Tbk ke dalam PT Baligraha Medikatama Tbk di tanggal 28 Maret 2000. Bekas pemegang saham PT Siloam Gleneagles Health Care pun menjadi pengendali PT Baligraha Medikatama Tbk.Nama PT Baligraha Medikatama Tbk lalu diubah menjadi PT Siloam Healthcare Tbk, dengan memiliki 4 rumah sakit. Pada tanggal 2 Agustus 2004, PT Siloam Healthcare Tbk digabung ke dalam PT Lippo Karawaci Tbk. Setelah digabung, merek dan bisnis Siloam Hospitals pun dikelola oleh PT Lippo Karawaci Tbk.

    2010 – 2014

    Pada tahun 2010, Lippo kembali melakukan restrukturisasi. Anak usaha Lippo Karawaci Tbk yang tidak aktif, yakni PT Sentralindo Wirasta (didirikan pada 27 Agustus 1996, eks-anak usaha PT Siloam Healthcare Tbk), kemudian dijadikan pengendali dari semua rumah sakit yang memakai nama Siloam. Pada tahun 2010 juga, melalui kolaborasi Universitas Pelita Harapan dan Mochtar Riady Institute of Nanotechnology, perusahaan ini mulai membangun sebuah rumah sakit pendidikan.Pada bulan Maret 2011, perusahaan ini membuka rumah sakit pertamanya di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan, yakni di Jambi dan Balikpapan. Pada bulan Oktober 2011, Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC) diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada bulan April 2012, perusahaan ini mengakuisisi Klinik Kardiovaskular di Cinere, Depok, dan pada bulan Mei 2012, perusahaan ini juga membuka Paviliun B pada Siloam Hospitals Lippo Village. Sepanjang tahun 2012, perusahaan ini membuka rumah sakit baru di Manado, Makassar, dan Palembang. Pada bulan November 2012, perusahaan ini membuka Siloam Heart Institute di Siloam Hospitals Kebon Jeruk. Pada bulan Januari 2013, perusahaan ini membuka rumah sakit pertamanya di Pulau Bali, dan pada bulan Februari 2013, perusahaan ini juga membuka Gamma Knife Center di Siloam Hospitals Lippo Village. Pada bulan Juli 2013, perusahaan ini membuka Siloam Hospitals TB Simatupang di Jakarta Selatan.

    Menjelang penawaran umum perdananya pada tahun 2013, perusahaan ini mengubah namanya dari PT Sentralindo Wirasta menjadi PT Siloam International Hospitals. PT Siloam International Hospitals akhirnya resmi menjadi perusahaan publik pada tanggal 12 September 2013, dengan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Lippo Karawaci melepas 13,5% saham dari PT Siloam International Hospitals Tbk,dengan harga Rp 9.000 per lembar saham.Pada bulan Desember 2013, perusahaan ini mengakuisisi Bali Indonesia Medika Citra (BIMC) yang berlokasi di Kuta dan Nusa Dua, Bali

    2014 – sekarang

    Pada bulan Mei 2014, perusahaan ini membuka rumah sakit baru di Purwakarta, dan pada bulan Agustus 2014, perusahaan ini mengakuisisi Siloam Hospitals ASRI di Jakarta Selatan yang berspesialisasi di bidang urologi. Pada bulan Desember 2014, Siloam Hospitals Kupang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Perusahaan ini juga membuka rumah sakit baru di Medan. Pada bulan Desember 2015, Paviliun B pada Siloam Hospitals Lippo Village diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani. Pada bulan Januari 2016, perusahaan ini membuka rumah sakit baru di Labuan Bajo, dan pada bulan April 2016, perusahaan ini juga membuka rumah sakit baru di Buton. Pada bulan Mei 2016, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan Siloam Hospitals Blu Plaza, dan pada bulan Juni 2016, perusahaan ini membuka rumah sakit baru di Samarinda. Pada bulan Maret 2017, perusahaan ini mengakuisisi Rumah Sakit Umum Sentosa di Bekasi Timur, Klinik Chandra Sentosa, dan Rumah Sakit Grha Ultima Medika di Mataram. Pada bulan Mei 2017, perusahaan ini juga mengakuisisi Rumah Sakit Umum Putra Bahagia di Cirebon. Pada bulan Juli 2017, perusahaan ini membuka rumah sakit baru di Bangka Belitung dan Bogor. Perusahaan ini juga mengakuisisi Rumah Sakit Hosana Medica di Bekasi dan membuka rumah sakit baru di Yogyakarta. Sepanjang tahun 2018, perusahaan ini membuka rumah sakit baru di Lubuklinggau, Jember, Semarang, Palangkaraya. Sepanjang tahun 2019, perusahaan ini membuka rumah sakit baru di Kelapa Dua, Tangerang dan Paal Dua, Manado. Pada bulan November 2019, Rumah Sakit Siloam Syubbanul Wathon di Jawa Tengah diresmikan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Pada tahun 2020, untuk menanggulangi pandemi COVID-19, perusahaan ini menerapkan Siloam Hospitals Mampang, Siloam Hospitals Kelapa Dua, dan Siloam Hospitals Paal Dua sebagai rumah sakit khusus COVID-19

    Penghargaan

    • Frost & Sullivan Healthcare Services Provider of the Year 2010 for Best Practices.
    • Corporate Image Award 2013 sebagai The Best in Building and Managing Corporate Image kategori Hospital dari Bloomberg Indonesia Businessweek dan Frontier Consulting Group.
    • Healthcare Most Reputable Brand 2013 dari Majalah SWA
    • Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) Awards 2011 sebagai “The Best Building and Managing Corporate Image” untuk kategori Rumah Sakit

    2. Rumah Sakit Mitra Keluarga Group

    PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk adalah sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang berkantor pusat di Jakarta. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini mengoperasikan 26 rumah sakit yang tersebar di Pulau Jawa

    Sejarah

    Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1989 dengan dibukanya sebuah rumah sakit bersalin berkapasitas 35 tempat tidur yang diberi nama “RS Mitra Keluarga” di Jatinegara, Jakarta Timur. Pada tahun 1993, RS Mitra Keluarga juga dibuka di Bekasi Barat. Pada tahun 1995, perusahaan ini resmi didirikan dengan nama “PT Calida Ekaprana” untuk mengelola RS Mitra Keluarga. Pada tahun 1998, perusahaan ini mulai mengoperasikan RS Mitra Kemayoran dan RS International Bintaro. Pada tahun 1999, perusahaan ini juga mulai mengoperasikan RS Mitra Keluarga Surabaya. Pada tahun 2001, perusahaan ini menjual RS Mitra Keluarga Jatinegara dan RS International Bintaro. Pada tahun 2002, perusahaan ini mulai mengoperasikan RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, dan pada tahun 2004, perusahaan ini juga mulai mengoperasikan RS Mitra Keluarga Bekasi Timur. Pada tahun 2008, perusahaan ini mulai mengoperasikan RS Mitra Keluarga Depok, dan pada tahun 2009, perusahaan ini juga mulai mengoperasikan RS Mitra Keluarga Tegal dan RS Mitra Keluarga Waru. Pada tahun 2010, perusahaan ini mulai mengoperasikan RS Mitra Keluarga Cikarang. Pada tahun 2011, perusahaan ini mulai mengoperasikan RS Mitra Keluarga Cibubur.

    Pada tahun 2014, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang dan mulai mengoperasikan RS Mitra Keluarga Kenjeran. Pada tahun 2015, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dan mulai mengoperasikan RS Mitra Keluarga Kalideres. Pada tahun 2017, perusahaan ini resmi mengakuisisi PT Rumah Kasih Indonesia yang memiliki 7 rumah sakit dengan sekitar 500 tempat tidur, yang terutama melayani pasien dengan skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pada tahun 2018, perusahaan ini mulai mengoperasikan RS Mitra Keluarga Gading Serpong. Pada tahun 2019, perusahaan ini mengakuisisi RS Bina Husada yang terletak di Cibinong, Bogor. Selain itu, melalui PT Rumah Kasih Indonesia, perusahaan ini juga mengakuisisi RS Mutiara Hati yang terletak di Subang, Jawa Barat dan namanya kemudian diubah menjadi RS Mutiara Kasih. Pada tahun 2019 juga, perusahaan ini mulai mengoperasikan RS Mitra Keluarga Bintaro dan RS Mitra Keluarga Pratama Jatiasih. Pada tahun 2020, melalui PT Rumah Kasih Indonesia, perusahaan ini mengakuisisi RSIA Panti Abdi Dharma yang terletak di Cirebon, Jawa Barat. Pada tahun 2021, perusahaan ini mulai mengoperasikan RS Mitra Keluarga Pondok Tjandra dan membuka klinik fertilitas MBrio di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading. Perusahaan ini kemudian juga meluncurkan sebuah aplikasi telemedicine yang diberi nama Altea Care. Pada bulan November 2021, perusahaan ini meletakkan batu pertama pembangunan RS Mitra Keluarga di Slawi, Tegal, yang rencananya akan mulai dioperasikan pada akhir tahun 2022.

    3. Primaya Hospital 

    PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk adalah sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang berkantor pusat di Jakarta. Hingga akhir tahun 2023, perusahaan ini mengelola 16 unit rumah sakit, 4 unit klinik kesehatan, dan 7 unit laboratorium klinik yang tersebar di seantero Indonesia.

    Sejarah

    Perusahaan ini didirikan oleh Yos Effendi Susanto pada bulan Maret 1997 dengan nama PT Famon Global Raya. Pada tahun 2006, perusahaan ini mulai mengoperasikan Rumah Sakit Global Medika di Tangerang. Setahun kemudian, perusahaan ini bermitra dengan Awaloeddin Bersaudara. Pada tahun 2008, perusahaan ini mulai mengoperasikan Rumah Sakit Global Awal Bros di Bekasi. Tiga tahun kemudian, perusahaan ini mulai mengoperasikan Rumah Sakit Awal Bros Makassar dan mengubah nama dari semua rumah sakitnya menjadi “Rumah Sakit Awal Bros”.

    Pada tahun 2012, perusahaan ini mengakuisisi Rumah Sakit Evasari di Jakarta Pusat. Tiga tahun kemudian, jaringan klinik dan laboratorium Westerindo bergabung ke dalam grup perusahaan ini. Pada tahun 2016, perusahaan ini menjalin kemitraan dengan Saratoga Investama Sedaya dan mengubah namanya menjadi seperti sekarang. Pada tahun 2017, perusahaan ini mulai mengoperasikan Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Timur. Setahun kemudian, perusahaan ini mulai mengoperasikan Rumah Sakit Awal Bros Betang Pambelum di Palangkaraya.

    Pada tahun 2019, perusahaan ini mulai mengelola rumah sakit milik Vale Indonesia di Sorowako dan mulai mengoperasikan Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Utara. Setahun kemudian, perusahaan ini mengubah nama dari semua rumah sakitnya menjadi “Primaya Hospital”. Perusahaan ini juga mulai mengoperasikan Primaya Hospital Karawang. Pada tahun 2021, perusahaan ini mulai mengoperasikan Primaya Hospital Sukabumi, Primaya Hospital Pasar Kemis, dan Primaya Hospital Semarang. Perusahaan ini juga bekerja sama dengan Yayasan Bhakti Wara untuk mengelola Primaya Hospital Bhakti Wara di Pangkalpinang dan dengan Yayasan Kesehatan PGI Cikini untuk mengelola Primaya Hospital PGI Cikini di Jakarta Pusat.

    Pada tahun 2022, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dan mulai mengoperasikan Primaya Hospital Depok. Perusahaan ini juga meluncurkan layanan perawatan di rumah dengan nama Ovacare. Pada tahun 2023, perusahaan ini mulai mengoperasikan Primaya Hospital Hertasning di Makassar.

    4. Rumah Sakit dr. Oen Surakarta

    Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta (Hanacaraka: ꦫꦸꦩꦃꦱꦏꦶꦠ꧀ꦝꦺꦴꦏ꧀ꦠꦼꦂꦎꦲꦼꦤ꧀ꦱꦸꦫꦏꦂꦠ) berdiri pada 27 Januari 1933 dengan nama Poliklinik Kesehatan Tsi Sheng Yuan, beralamat di jalan Mesen no. 106, Solo. Pelayanan yang diberikan terbatas pada pengobatan umum dan pemeriksaan kandungan. Pada awal 1942, pada masa pendudukan Jepang Poliklinik Kesehatan Tsi Sheng Yuan berfungsi sebagai rumah sakit darurat. Tahun 1949, Poliklinik Kesehatan Tsi Sheng Yuan pindah ke jalan Warung Pelem no. 72, pelayanan yang diberikan bertambah dengan Klinik Bersalin.

    Atas prakarsa dr. Oen Boen Ing yang telah mengabdi sejak tahun 1935, pada 31 Agustus 1952 terbentuklah Yayasan Kesehatan Tsi Sheng Yuan.

    Pada tahun 1954, Poliklinik Kesehatan Tsi Sheng Yuan pindah ke daerah Kandang Sapi/ Mojosongo (sampai sekarang) dan menjadi rumah sakit lengkap.

    Pada 28 Desember 1965 Yayasan Kesehatan Tsi Sheng Yuan berganti nama menjadi Yayasan Kesehatan Panti Kosala. Nama ini diambil dari bahasa Sanskerta, Panti berarti tempat dan Kosala berarti sejahtera/ teduh, sehingga Panti Kosala dapat diartikan sebagai tempat yang sejahtera atau teduh. Arti kata ini dipakai sebagai motto rumah sakit “Teduh Untuk Sembuh”

    Selama kurun waktu 1965–1983 Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta terus berbenah diri dalam meningkatkan sarana dan prasarana untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi masyarakat Surakarta. Pada tanggal 30 Oktober 1982, dr. Oen Boen Ing meninggal dunia, untuk mengenang jasa dan pengabdiannya, maka mulai 3 Maret 1983 – sesuai dengan tanggal kelahirannya 3 Maret 1903 lembaga kesehatan ini dinamakan Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta, dan sejak saat itu tanggal 3 Maret diperingati sebagai HUT Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta.

    Pada tahun 1996, pembangunan gedung rawat jalan mulai dilaksanakan dan diresmikan penggunaanya pada bulan Desember 1998. Gedung ini terdiri dari tiga lantai (lantai dasar dipergunakan untuk Rawat Jalan, lantai I dipergunakan untuk Pelayanan Penunjang Medik dan lantai II dipergunakan untuk Auditorium).

    Pada tahun 1998, Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta, mendapat sertifikat “AKREDITASI PENUH” untuk lima pelayanan dengan demikian mutu pelayanan yang diberikan telah memenuhi standar.

    Pada tahun 2001, pembangunan gedung utama Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta dimulai pada bulan Juni 2001 dan diresmikan penggunaannya pada 28 September 2002. Pada tahun ini juga Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta mendapat sertifikat “AKREDITASI PENUH” untuk 12 (dua belas) pelayanan, hal ini menunjukan bahwa Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta terus berusaha meningkatkan mutu pelayanan.

     

    TEMPAT BERMAIN SLOT YANG ASIK : MAHKOTA69